Check Page Rank of your Web site pages instantly:

This page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service

Pages

Rabu, 05 Oktober 2011

Sejarah komputer

Pengertian Komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Secara luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan tugasnya sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum dalam bentuk print out (kertas).
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."
Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer.
Generasi komputer
Generasi Pertama
Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali.
Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu memengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, Colossus bukan merupakan komputer serbaguna(general-purpose computer), ia hanya didesain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.
Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvard-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.
Perkembangan komputer lain pada masa kini adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengonsumsi daya sebesar 160kW.
Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.
Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usaha membangun konsep desain komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur Von Neumann tersebut.
Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952.
Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode biner yang berbeda yang disebut "bahasa mesin" (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data.
Generasi Kedua
Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat memengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis.
Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singakatan untuk menggantikan kode biner.
Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.
Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memprosesinformasi keuangan.
Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji. Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karier baru bermunculan (programmer, analis sistem, dan ahli sistem komputer). Industr piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.
Generasi Ketiga
Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
Generasi Keempat
Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap piranti rumah tangga seperti microwave, oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection (EFI) dilengkapi dengan mikroprosesor.
Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).
IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena memopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga memopulerkan penggunaan piranti mouse.
Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat.
Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputer-komputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga Local Area Network atau LAN), atau [kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.
Generasi Kelima
Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001: Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri.
Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhana. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian ketimbang sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.
Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi yang semakin memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.
Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.

Sejarah Windows


Windows 1.0

Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya Windows versi 1.0 ini hendak dinamakan dengan Interface Manager, akan tetapi Rowland Hanson, kepala bagian pemasaran di Microsoft Corporation, meyakinkan para petinggi Microsoft bahwa nama "Windows" akan lebih "memikat" konsumen. Windows 1.0 bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki masalah dan kelemahan yang sama yang dimiliki oleh MS-DOS.

Lebih jauh lagi, Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft membatasi kemampuannya. Sebagai contoh, jendela-jendela di dalam Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di layar secara "tile" saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat saling menimpa satu sama lainnya. Selain itu, tidak ada semacam tempat yang digunakan untuk menyimpan berkas sebelum dihapus (Recycle Bin), karena memang Apple berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak terhadap paradigma tersebut. Microsoft pun kemudian membuang limitasi tersebut dari Windows dengan menandatangani perjanjian lisensi dengan Apple.

Windows 2.x

Windows versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember 1987, dan menjadi sedikit lebih populer dibandingkan dengan pendahulunya. Sebagian besar populeritasnya didapat karena kedekatannya dengan aplikasi grafis buatan Microsoft, Microsoft Excel for Windows dan Microsoft Word for Windows. Aplikasi-aplikasi Windows dapat dijalankan dari MS-DOS, untuk kemudian memasuki Windows untuk melakukan operasinya, dan akan keluar dengan sendirinya saat aplikasi tersebut ditutup.

Microsoft Windows akhirnya memperoleh peningkatan signifikan saat Aldus PageMaker muncul dalam versi untuk Windows, yang sebelumnya hanya dapat berjalan di atas Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan komputer mencatat ini sebagai kemunculan sebuah aplikasi yang laku secara signifikan selain buatan Microsoft sebagai awal kesuksesan Microsoft Windows.

Windows versi 2.0x menggunakan model memori modus real, yang hanya mampu mengakses memori hingga 1 megabita saja. Dalam konfigurasi seperti itu, Windows dapat menjalankan aplikasi multitasking lainnya, semacam DESQview, yang berjalan dalam modus terproteksi yang ditawarkan oleh Intel 80286.

Windows 2.1x

Selanjutnya, dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286 2.1 dan Windows/386 2.1. Seperti halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286 menggunakan model memori modus real, tapi merupakan versi yang pertama yang mendukung High Memory Area (HMA). Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang berjalan dalam modus terproteksi dengan emulasi Expanded Memory Specification (EMS) standar Lotus-Intel-Microsoft (LIM), pendahulu spesifikasi Extended Memory Specification (XMS) yang kemudian pada akhirnya mengubah topologi komputasi di dalam IBM PC. Semua aplikasi Windows dan berbasis DOS saat itu memang berjalan dalam modus real, yang berjalan di atas kernel modus terproteksi dengan menggunakan modus Virtual 8086, yang merupakan fitur baru yang dimiliki oleh Intel 80386.

Versi 2.03 dan kemudian versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple karena memang versi 2.1 ini memiliki modus penampilan jendela secara cascade (bertumpuk), selain beberapa fitur sistem operasi Apple Macintosh yang "ditiru" oleh Windows, utamanya adalah masalah tampilan/look and feel. Hakim William Schwarzer akhirnya membatalkan semua 189 tuntutan tersebut, kecuali 9 tuntutan yang diajukan oleh Apple terhadap Microsoft pada tanggal 5 Januari 1989.

Kesuksesan dengan Windows 3.0
Microsoft Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat signifikan saat menginjak versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain menawarkan peningkatan kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga mampu mengizinkan pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara serentak (multitasking), karena memang pada versi ini telah diperkenalkan memori virtual. Versi ini pulalah yang menjadikan IBM PC dan kompatibelnya penantang serius terhadap Apple Macintosh. Hal ini disebabkan dari peningkatan performa pemrosesan grafik pada waktu itu (dengan adanya kartu grafis Video Graphics Array (VGA)), dan juga modus terproteksi/modus 386 Enhanced yang mengizinkan aplikasi Windows untuk memakai memori lebih banyak dengan cara yang lebih mudah dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh MS-DOS.

Windows 3.0 dapat berjalan di dalam tiga modus, yakni modus real, modus standar, dan modus 386 Enhanced, dan kompatibel dengan prosesor-prosesor keluarga Intel dari Intel 8086/8088, 80286, hingga 80386. Windows 3.0 akan mencoba untuk mendeteksi modus mana yang akan digunakan, meski pengguna dapat memaksa agar Windows bekerja dalam modus tertentu saja dengan menggunakan switch-switch tertentu saat menjalankannya

* win /r: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus real
* win /s: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus standar
* win /3: memaksa Windows untuk berjalan di dalam modus 386 Enhanced.

Versi 3.0 juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan di dalam modus terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi kernel yang ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam Windows/386.

Karena adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0 harus dikompilasi dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali tidak menggunakan kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene adalah prosesor 32-bit.

Windows 3.0 juga hadir dalam versi "multimedia", yang disebut dengan Windows 3.0 with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis beberapa bulan kemudian. Versi ini dibundel dengan keberadaan "multimedia upgrade kit", yang terdiri atas drive CD-ROM dan sebuah sound card, seperti halnya Creative Labs Sound Blaster Pro. Versi ini merupakan perintis semua fitur multimedia yang terdapat di dalam versi-versi Windows setelahnya, seperti halnya Windows 3.1 dan Windows for Workgroups, dan menjadi bagian dari spesifikasi Microsoft Multimedia PC.

Fitur-fitur yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat lunak aplikasi yang semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di pasaran. Tercatat, dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1, Windows 3.0 terjual sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi sumber utama pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan revisi terhadap beberapa rencana awalnya.

Beralih sementara ke OS/2

Selama pertengahan hingga akhir 1980an, Microsoft dan IBM bekerja sama dalam mengembangkan sebuah sistem operasi penerus DOS, yang disebut sebagai IBM OS/2. OS/2 dapat menggunakan semua kemampuan yang ditawarkan oleh mikroprosesor Intel 80286 dan mampu mengakses memori hingga 16 Megabyte. OS/2 1.0 dirilis pada tahun 1987, yang memiliki fitur swapping dan multitasking, selain tentunya mengizinkan aplikasi MS-DOS untuk berjalan di atasnya.

OS/2 versi 1.0 hanyalah sebuah sistem operasi yang berbasis modus teks/command line saja. OS/2 versi 1.1 yang dirilis pada tahun 1988 menawarkan antarmuka grafis, yang disebut dengan Presentation Manager (PM). Presentation Manager ini menggunakan sistem koordinat yang sama dengan koordinat Cartesius, berbeda dengan sistem operasi Windows dan beberapa sistem GUI lainnya. Penggunaan sistem koordinat tersebut menyebabkan titik x,y 0,0 pada OS/2 diletakkan pada pojok kiri bawah layar, sementara pada Windows, peletakannya pada pojok kiri atas. OS/2 versi 1.2, yang dirilis pada tahun 1989, memperkenalkan sebuah sistem berkas baru, yang disebut dengan High Performance File System (HPFS), yang ditujukan untuk menggantikan sistem berkas File Allocation Table (FAT).

Pada awal-awal tahun 1990an, hubungan antara Microsoft dan IBM pun meregang akibat munculnya sebuah konflik. Hal ini dikarenakan mereka saling bekerja sama dalam mengembangkan sistem operasi komputer pribadi masing-masing (IBM dengan OS/2 dan Microsoft dengan Windows-nya), keduanya memiliki akses terhadap kode masing-masing sistem operasi. Microsoft menghendaki pengembangan lebih lanjut dari sistem operasi Windows buatannya, sementara IBM memiliki hasrat bahwa semua pekerjaan masa depannya haruslah dibuat berdasarkan sistem operasi OS/2. Dalam sebuah percobaan untuk mengakhiri konflik ini, IBM dan Microsoft akhirnya setuju bahwa IBM akan mengembangkan IBM OS/2 versi 2.0, untuk menggantikan OS/2 versi 1.3 dan Windows 3.0, sementara Microsoft harus mengembangkan sebuah sistem operasi baru, OS/2 versi 3.0, yang akan kemudian menggantikan OS/2 versi 2.0.

Persetujuan ini pun tidak berlangsung lama, sehingga hubungan IBM dan Microsoft pun dihentikan. IBM akhirnya melanjutkan pengembangan OS/2, sementara Microsoft mengganti nama sistem operasi OS/2 versi 3.0 (yang belum dirilis) menjadi Windows NT. Keduanya masih memiliki hak untuk menggunakan teknologi OS/2 dan Windows yang sudah dibentuk sampai pemutusan persetujuan; akan tetapi, Windows NT benar-benar ditulis sebagai sebuah sistem operasi yang baru dan sebagian besar kode bebas dari kode IBM OS/2.

Setelah versi 1.3 dirilis untuk untuk membenarkan beberapa masalah dalam OS/2 versi 1.x, IBM akhirnya merilis OS/2 versi 2.0 pada tahun 1992. Versi 2.0 ini menawarkan peningkatan yang signifikan, yakni sebuah GUI berorientasi objek, yang disebut dengan Workplace Shell (WPS), yang mencakup di dalamnya sebuah dekstop dan dianggap oleh banyak orang merupakan fitur terbaik di dalam OS/2. Microsoft pun akhirnya "menjiplak" beberapa elemen dari Workplace Shell pada sistem operasi Windows 95 yang dirilis tiga tahun kemudian. Versi 2.0 juga menawarkan API yang mendukung penuh instruksi 32-bit milik Intel 80386, sehingga menawarkan fitur multitasking yang bagus dan mampu mengalamatkan memori hingga 4 gigabyte. Meskipun demikian, banyak hal di dalam internal sistem masih menggunakan kode 16-bit, yang mengharuskan device driver juga harus ditulis dengan menggunakan kode 16-bit juga, selain tentunya beberapa hal internal lainnya. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa OS/2 kekurangan driver perangkat keras. Versi 2.0 juga mampu menjalankan aplikasi DOS dan Windows 3.0, karena memang IBM juga masih memiliki hak untuk menggunakan kode DOS dan Windows setelah "perceraian" hubungan antara mereka.

24 Penyebab Kerusakan Komputer dan Cara Mengatasinya


Berikut Merupakan Rangkuman Masalah dan kendala Yang sering Pengguna Komputer Hadapi dan Bagaimana Cara Pencegahannya :
1. Komputer Tidak Mau Hidup
Cara Mengatasinya :
- Cek koneksi kabel (dari power outletnya ke tombol power pada PC)
- Cek apakah stabilizer berfungsi atau tdak (jika memakai stabilizer)
- Cek kabel power pada CPU
- Jika masih juga tidak mau hidup permasalahanya mungkin terletak pada power supply atau MB

2. Komputer Mau Hidup Tetapi Tidak Mau Booting
Cara Mengatasinya :
Kenali Terlebih dahulu Bunyi Beep :
Beep 1 kali saja Tanda bahwa kondisi komputer baik
Beep 1 kali, panjang Terdapat problem di memory
Beep 1 kali panjang dan 3 kali pendek Kerusakan di VGA card
Beep 1 kali panjang dan 2 kali pendek Kerusakan di DRAM parity
Beep terus menerus Kerusakan dimodul memory atau memory video
- Cek dengan menggunakan software dianosa seperti sisoft sandra, PC mark04, PC mark05 dll

3. Komputer Mau Booting Tetapi Selalu “Safe Mode “ (untuk masuk ke safe mode tekan F8)
Cara Mengatasinya :
- restart kembali komputer anda
- jika masih trouble intall ulang windows anda
- jika masih safe mode juga, berarti HD anda bermasalah
cek dengan : scan disk

4. Komputer Sering Hang

Cara Mengatasinya
- Disebabkan software mengalami crash
- tekan ctrl + alt + del >> klik End task pada program yang “Not Responding”
- tekan tombol restart pada CPU
- Disebabkan hardware mengalami konflik (adanya penambahan hardware baru)
- konflik antar hardware sering terjadi pada sistem operasi windows
- install ulang windows anda, tetapi yang perlu diingat sebelum reinstall windows anda, lepaskan dulu hardware baru anda
- alankan fasilitas “add new“ hardware yang terdapat pada control panel.

5. Keyboard Tidak Dikenali Oleh Komputer
Cara Mengatasinya
- cek apakah keyboard anda sudah terpasang dengan benar
- jika sudah tapi masih juga keyboard tidak terdeteksi maka kemungkinan keyboard anda bermasalah.
- coba ganti keyboard anda, jika sudah diganti tapi juga masih bermasalah maka kemungkinan besar yang rusak adalah di bagian port keyboard di MB anda.
- Jika memang Sudah di Ganti Keyboard Baru tapi tetap tidak terdeteksi Juga Coba Ganti dengan Keyboard USB dan apabila tidak terdeteksi Juga berarti ada yang salah Pada sitem Windows Sobat

6 Mouse Tidak Dikenali Oleh Komputer (sama denagn kasus keyboard)

7. Pointer Mouse Selalu Meloncat-Loncat
Cara Mengatasinya
- mouse kotor segera di Bersihkan (khususnya pada bola mouse)

8. Komputer Sering Crash
Cara Mengatasinya :
- cek semua posisi kabel, hardware, dan juga tegangan pada casing, cek suhu pada CPU dan jua cek ram, processor dan juga vga.

9. Bila Produsen MetherBoard(MB) Tidak Diketahui
Cara Mengatasinya :
- buka casing, dan cek CPU anda biasanya sebuah MB memiliki label produsen yang sekaligus berisi spesifikasi tipe Mbnya.
- Lihat pada manual book
- Cari data Mb lewat internet, cocokan ID yang tercetak pada sticker board denan daftar yang terdapat pada situs www.fcc.gov/oet/fccid, dan cari daftar nomor ID yang dikeluarkan oleh lembaga perijinan untuk perangkat elektonik di Amerika
- Gunakan software analisa, seperti sandra99 dll.

10. Lupa Password BIOS
Cara Mengatasinya :
- Cabut batterey cmos pada cpu
- Atau dengan cara emncoba menebak bberapa password default untuk beberapa produsen bios misalkan AMI dan AWARD (contoh : A.M.I, AMI, AMI_SW, ALLY, 589589 dll)

11. Jam dan setting tanggal BIOS Selalu Berubah-Rubah
Cara Mengatasinya :
- batteray cmos sudah tidak berfungsi (mati), ganti dengan batteray yang baru

12. Menambah Perangkat Hardware Baru, Tp Tidak Terdeteksi Oleh BIOS
Cara Mengatasinya :
- Kemungkinan besar bios anda sudah kuno sehingga tidak dapat mendeteksi hardware yang baru, maka segera update bios anda (bisa download melalui internet, mis : www.windrivers.com)

13. Melacak Kerusakan Card Pada MB
Cara Mengatasinya :
- cobalah denganmencabut dan menancapkan beberapa card pada MB anda
- jika booting berhasil maka card anda tidak bermasalah begitu jua sebaliknya

14. Pasang Processor Baru Tp Tidak Terdeteksi
Cara Mengatasinya :
- cek apakah anda sudah memasang processor denan benar
- cek apakah posisi jumper pada processor sudah benar (tentang jumper pada processor bisa anda priksa pada manual booknya)

15. Crash Setelah Memasang RAM Baru
Cara Mengatasinya :
- kemungkinan ram yang anda pasang tidak kompatibel dengan komputer anda (cabut ram tersebut)

16. Menambah RAM Tapi Tidak Terdeteksi
Cara Mengatasinya :
- Lakukan pengecekan seperti ketika kasus sebelumnya
- Pastikan slot yan dipakai sesuai, misalnya : SD RAM memiliki slot yang hampir sama dengan RD RAM tetapi RD RAM, tidak bisa terdeteksi meskipun bisa dipasang pada slot jenis SD RAM.

17. Setelah Menambah RAM Proses Komputer Manjadi Semakin Lambat
Cara Mengatasinya :
- perhatikan batas kapasitas ram anda, misalnya ram jenis EDO batas maksimalnya adalah 64 MB, maka ketika dipaksakan untuk ditambah maka komputer anda menjadi semakin lambat

18. Virtual Ram
Cara Mengatasinya :
- klik kanan icon My computer, pilih propertis, kemudian pilih tab performance dan klik VIRTUAL MEMORY
- pilih item let me specify my own virtual memory setting (pilih HD yang akan digunakan sebagai virtual memory)
- klok OK

19. Monitor Tidak Mau Nyala
Cara Mengatasinya :
- pastikan semua kabel power maupun konektor yang berhubungan dengan monitor ok
- pastikan juga pin yang ada pada port VGA masuk dengan sempuran tidak ada yang bengkok apalagi tidak masuk semua/salah satu pin ke port VGA
- pastikan juga VGA card anda ok

20. Monitor Menjadi Gelap Saat Loading Windows
Cara Mengatasinya :
- kemungkinan disebabkan karena setup driver untuk monitor tidak tepat(setting frekuensinya terlalu tinggi)
- masuk dulu ke dalam kondisi safe mode (tekan F8)
- install ulang driver VGAnya

21. Tampilan Tiba-Tiba Rusak Dan Komputer Manjadi Hang
Cara Mengatasinya :
- dikarenakan suhu (pada VA card) sangat panas

22. Ukuran Tampilan monitor Tidak Sesuai Keinginan
Cara Mengatasinya :
- masuk ke display propertis (klik kana semabrang tempat pilih propertis)
- Tekan tab setting dan dan atur ukuran tampilan sesuai dengan keinginan (pada screean area)

23. Monitor Seperti Berkedip Saat Digunakan
Cara Mengatasinya :
- masuk ke display propertis (klik kana semabrang tempat pilih propertis)
- Tekan tab setting dan klik advance, kemudian klik adapter, pada bagian ini ditampilkan refresh raet yang dininkan

24. Sound Card Baru Tidak Terdeteksi
Cara Mengatasinya :
- Crash dengan saounda card yang lama
- cek pada manual booknya, apakah soundcard on boardnya perlu dimatikan atau tidak jika hendak menginstall ulang soundcard yan baru (biasanya bisa dimatikan lewat jumper atau bios)

Jumat, 23 September 2011

Disparitas Juventus Pra dan Pasca-Calciopoli


KOMPAS.com - Banyak orang melihat perbedaan besar antara Juventus pra-calciopoli dan pasca-calciopoli. Juventus pra-calciopoli adalah tim tangguh pantang menyerah yang selalu punya 1.001 cara kembali dari keadaan tertinggal untuk keluar sebagai pemenang. Salah satu "tersangka" di balik ketangguhan mereka itu adalah sang guru transfer andal, Luciano Moggi. Sebaliknya, "Si Nyonya Tua" pasca-calciopoli adalah tim rapuh yang inkonsistensi. "Tersangka" utamanya adalah, Alessio Secco.
Karier Moggi di Juventus dimulai pada 1994. Sebelumnya dia sempat bekerja untuk beberapa tim Italia lainnya seperti Torino, Napoli, Roma dan Lazio. Sejak itu, ia berhasil membangun karier di tim "Si Nyonya Tua" sebagai salah satu juru transfer terbaik di Italia dengan sederetan cerita suksesnya mendatangkan pemain-pemain muda potensial atau bintang besar sepak bola bermental juara dengan harga miring.
Di musim pertamanya, ia sukses membantu Juventus merekrut nama-nama seperti Alessio Tacchinardi, Ciro Ferrara, Didier Deschamps dan Paulo Sousa. Para pemain baru tersebut, seperti yang kita ketahui, berhasil menjadi tumpuan klub selama bertahun-tahun lamanya dan mendatangkan berbagai trofi bergengsi ke klub asal Turin tersebut.
Ferrara dianggap sebagai salah satu bek terbaik Italia di generasinya, di samping nama-nama besar lain seperti Franco Baresi, Alessandro Costacurta dan Paolo Maldini. Ia juga sukses mematri tempat di tim utama Juventus selama sepuluh tahun ke depan dan sempat menjadi kapten tim pada musim 1995/1996. Sementara itu, Deschamps adalah kapten Perancis yang sukses membawa timnya menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000. Hal itu jelas bisa menunjukkan bagaimana kualitas dan kapabilitas Deschamps di lapangan.
Pada musim keduanya, Moggi dan staf direksi Juventus mengeluarkan keputusan berani dengan melego sang fantasista Roberto Baggio ke AC Milan. Mereka mengambil keputusan itu berdasarkan penampilan cemerlang Alessandro Del Piero yang baru dipromosikan satu musim sebelumnya. Ia dianggap bisa berkembang lebih baik lagi dan menjadi tumpuan lini serang tim untuk bertahun-tahun lamanya. Hal itu sama sekali tak salah, saat ini Del Piero adalah pencetak gol terbanyak Juventus sepanjang masa dengan total torehan 285 gol.
Di musim itu, ia juga mendatangkan Gianluca Pessotto yang sukses menjadi pilihan utama selama bertahun-tahun lamanya berkat kemampuan beradaptasi di banyak posisi, serta ketangguhannya dalam permainan itu sendiri. Pessotto berhasil tampil di lebih dari 250 pertandingan bersama Juventus dan mengakhiri karier profesionalnya pada musim 2005/2006.
Musim 1996/1997, Moggi melakukan tiga pembelian penting dalam diri Christian Vieri, Zinedine Zidane dan Paolo Montero. Bersama Mark Iuliano, Ferrara dan Pessotto, Montero berhasil membentuk salah satu barisan pertahanan terbaik di Italia dan juga Eropa. Ia pun berhasil bermain di lebih dari 200 pertandingan bersama "Si Nyonya Tua". Sementara itu walau hanya bermain selama semusim, Vieri yang baru berusia 24 tahun sukses mencetak 14 gol sebelum hijrah ke Atletico Madrid pada musim selanjutnya.
Zidane, bisa kita katakan sebagai pembelian terpenting Juventus musim itu. Ia berhasil menjadi pengatur serangan serta metronom lini tengah Bianconeri yang mengantar tim tersebut menjuarai dua gelar Serie-A, serta masing-masing satu Piala Super Italia, Piala Super Eropa dan Piala Interkontinental. Ia sempat dua kali membawa Juventus ke final Liga Championa, tapi gagal juara karena takluk 1-3 oleh Borussia Dortmund (1996/1997) dan kalah 0-1 oleh Real Madrid (1997/1998).
Musim 1997/1998, Moggi dan Juventus sukses melabuhkan Edgar Davids dan Filippo Inzaghi ke timnya. Davids akhirnya dikenal sebagai salah satu gelandang tengah terbaik di eranya dan berhasil membangun kerja sama luar biasa di lini tengah bersama Zidane. Stamina dan energi Davids yang seperti tak ada habisnya membuat pelatih saat itu, Marcello Lippi, mendeskripsikan pemain asal Belanda tersebut sebagai, "Mesin penggerak timku."
Sementara itu, Inzaghi pun sukses membentuk duet lini serang menakutkan di Italia dan Eropa bersama Del Piero. Pippo berhasil mencetak 89 gol dari total 165 pertandingannya bersama Bianconeri, sebelum akhirnya pindah ke Milan karena kalah bersaing dengan David Trezeguet.
Setelah itu, masih banyak transfer penting yang dilakukan Moggi seperti pembelian Gianluca Zambrotta pada 1999/2000, Trezeguet pada 2000/2001, trio Gianluigi Buffon, Pavel Nedved dan Lilian Thuram pada 2001/2002, serta Mauro Camoranesi pada 2002/2003. Kedatangan para pemain itu membuat para suporter bisa segera melupakan kepergian Zidane ke Real Madrid atau Inzaghi ke Milan.
Thuram adalah juara Eropa dan Dunia bersama Perancis. Sementara itu, Zambrotta, Camoranesi dan Buffon, menjadi pilihan pertama di tim utama Juventus selama bertahun-tahun lamanya dan menjadi tumpuan tim Italia ketika menjuarai Piala Dunia 2006 di Jerman. Nedved bahkan meraih penghargaan Ballon d’Or pada 2003 yang menobatkan dirinya sebagai pemain terbaik Eropa saat itu.
Salah satu kisah uniknya adalah saat ia berhasil mengecoh pemandu bakat Inter untuk membeli pemain yang salah. "Pada tahun 1999 saya mengintai pemain Marseille dan saya menyadari pemandu bakat Inter juga berada di sana untuk mengincar pemain yang sama, lalu saya membuat mereka salah arah. Secara sengaja saya mengeraskan suara saya, memuji penampilan Cyril Domoraud agar mereka dengar. Tak selang satu minggu, Inter dihubungkan media dengan pemain itu, dan berakhir dengan benar-benar membelinya, dan apa yang terjadi, Cyril tetaplah pemain kelas semenjana," tutur Moggi suatu hari.
Musim 2004/2005 dan 2005/2006, Moggi kembali beraksi dengan memboyong Emerson, Fabio Cannavaro, Zlatan Ibrahimovic dan Patrick Vieira. Kedatangan mereka dan pelatih Fabio Capello berhasil membuat Juventus saat itu dijuluki sebagai "The Dream Team".
Jonathan Zebina, Zambrotta, Thuram, Cannavaro dan Buffon sukses membuat para penyerang lawan mati kutu akibat rapatnya lini pertahanan yang mereka bentuk. Lalu Emerson, Vieira, Nedved dan Camoranesi selalu bisa mendominasi lini tengah, mencetak gol dan mencari 1.001 cara untuk melayani para penyerang dengan umpan-umpan matang. Duet penyerang Ibra-Trezeguet bahkan harus memaksa ikon klub, Del Piero, untuk senantiasa duduk di bangku cadangan.
Susunan tim yang luar biasa berhasil membawa raihan berupa dua gelar Serie-A secara beruntun di musim 2004/2005 dan 2005/2006. Sayangnya, dua gelar itu harus dicopot di kemudian hari karena Juventus terbukti bersalah dan terlibat dalam kasus pengaturan skor yang disebut calciopoli. Moggi menjadi dalang utama di balik kasus tersebut dan dilarang terlibat kembali dalam seluruh aktivitas sepak bola untuk selamanya. Juventus harus rela didegradasi ke Serie-B untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka, dan kisah kelam mereka pun dimulai di sini.
Juventus pasca-calciopoli
Alessio Secco, bawahan Moggi sebelumnya, naik jabatan menjadi Direktur Olahraga Juventus menggantikan sang guru transfer pada 23 Mei 2006. Musim 2006/2007, eksodus pemain terjadi di Juventus karena mereka tak mau ikut berjuang bersama tim tersebut di kompetisi kasta dua, Serie-B. Ibrahimovic dan Vieira pindah ke Inter, Emerson dan Cannavaro hijrah ke Madrid, Zambrotta dan Thuram berlabuh di Barcelona serta Manuele Blasi dan Adrian Mutu bergabung dengan Fiorentina.
Untungnya, beberapa ikon klub semacam Del Piero, Buffon, Nedved dan Trezeguet, memutuskan untuk tinggal dan menunjukkan loyalitasnya pada "Si Nyonya Tua". Bersama beberapa pemain berpengalaman tersebut, Juventus memaksimalkan potensi para pemain mudanya serta mendatangkan para pemain yang dianggap tepat untuk tim. Setidaknya dianggap tepat oleh Secco saat itu.
Di tahun pertamanya, Secco mendatangkan bek Jean-Alain Boumsong, Penyerang Valeri Bojinov serta gelandang kawakan Cristiano Zanetti. Ia juga memanggil serta membeli kembali para pemain yang pernah membela Juventus sebelumnya seperti Igor Tudor, Nicola Legrottaglie, Marco Marchionni, Raffaele Paladino dan Tomas Guzman. Saat itu suporter memang tak bisa menuntut banyak karena maklum dengan kondisi serba salah tim yang sulit untuk meyakinkan pemain muda potensial atau bernama besar untuk datang ke Juventus.
Musim itu, Juventus langsung sukses menjuarai Serie-B dan kembali promosi ke Serie-A dengan Del Piero mengakhiri kompetisi sebagai top skor. Para pemain muda seperti Paladino, Paolo De Ceglie dan Claudio Marchisio pun sukses mencuat dan memunculkan harapan baru bagi suporter untuk melihat mereka sebagai fondasi tim di tahun-tahun mendatang.
Setelah kembali ke Serie-A, menjadi tugas Secco untuk mencari pemain-pemain tepat yang bisa membuat Juventus kembali kompetitif untuk bersaing dalam perebutan gelar juara dan kembali ke Liga Champions. Bila dahulu Moggi menggunakan prinsip "bukan kuantitas, tapi kualitas", Secco ternyata malah melakukan hal sebaliknya. Pada musim 2007/2008 ia memanggil kembali Manuele Blasi dan Domenico Criscito, serta melabuhkan Sergio Almiron, Zdenek Grygera, Vincenzo Iaquinta, Jorge Andrade, Cristian Molinaro, Antonio Nocerino, Ruben Olivera, Hasan Salihamidzic dan Tiago.
Hasilnya? Criscito tak cukup kuat mental untuk bermain sebagai pilihan utama di tim dan kompetisi besar sehingga melempem, Andrade lebih banyak "bermain" di ruang perawatan dibanding di lapangan, serta Almiron dan Olivera yang disebut-sebut akan menjadi tumpuan di lini tengah tim malah tampil di bawah standar. Iaquinta dan Grygera sempat tampil lumayan, tapi bukan pemain yang bisa bersinar di pertandingan besar. Sementara itu sisanya tampil dengan kelas medioker di sepanjang musim yang berjalan.
Harapan sempat membumbung dengan kedatangan Mohammed Sissoko serta pemain muda berbakat, Albin Ekdal, di bursa transfer musim dingin. Tapi keduanya hanya menjanjikan di awal, tapi gagal bersinar di akhirnya.
Musim kedua Secco di Serie-A tak berbeda. Ia mendatangkan Olof Mellberg, Christian Poulsen, Amauri Carvalho, dan beberapa pemain lainnya di awal musim. Kehadiran Poulsen dipertanyakan para suporter karena yang dibutuhkan tim saat itu sebenarnya adalah seorang pengatur serangan andal, bukan gelandang bertahan, lagi. Sementara itu Amauri banyak digembar-gemborkan media sebagai pendulang gol baru Juventus. Harapan tinggi disematkan padanya.
Nyatanya, Mellberg kerap cedera dan penampilannya standar, Poulsen melempem, lalu Amauri hanya bersinar di awal dan menurun menjelang akhir. Penyerang asal Brasil itu sukses mencetak 14 gol di musim pertamanya, tujuh gol di musim kedua dan tiga gol di musim ketiganya. Itu termasuk puasa golnya selama tujuh bulan berturut-turut pada 2009 lalu. Mengecewakan.
Pada musim 2009/2010, Secco melabuhkan dua pemain senior yang sukses menjuarai Piala Dunia 2006 lalu bersama Italia, yaitu Fabio Grosso dan Cannavaro. Selain itu, ia juga mendatangkan duo pemain asal Brasil dengan harga tinggi dalam diri Diego Ribas dan Felipe Melo. Diego banyak dikatakan akan menjadi "The Next Zidane" dan Melo dianggap sebagai jawaban tepat bagi pencarian gelandang pemutus serangan andal di lini tengah Juventus.
Lagi-lagi, ekspektasi tinggi suporter harus dibayar dengan kekecewaan dan kegeraman. Diego tampil bagus di awal, tapi kehilangan sinarnya sejak pertengahan musim. Bila Zidane bisa membawakan dua gelar Serie-A untuk Juventus, maka prestasi terbaik Diego adalah posisi tujuh Serie-A di akhir musim 2009/2010. Ia gagal berintegrasi dengan klub dan tak bisa diandalkan dalam mengatur irama permainan tim.
Melo tak jauh berbeda nasibnya. Di akhir musim, suporter hanya mengenalnya sebagai pemain yang suka berlari tak tentu arah di lapangan dengan akurasi umpan dan operan yang sangat buruk. Cannavaro dan Grosso? Masa keemasan mereka sebagai pemain telah lewat, mungkin pensiun adalah pilihan yang tepat bagi mereka.
Perbedaan drastis Ada perbedaan drastis antara pola perekrutan pemain dan prestasi yang dicapai Moggi dan Secco ketika masing-masing menjabat sebagai Direktur Olahraga Juventus. Moggi lihai mendatangkan pemain berkualitas tinggi dengan harga miring. Ia juga tahu kapan saat yang tepat untuk menjual pemain dengan harga yang tinggi dan mencari penggantinya.
Contoh paling mudah adalah saat Moggi merekrut Zidane dari Bordeaux dengan harga 3,2 juta poundsterling, dan menjualnya kembali dengan nilai 46 juta poundsterling ke Madrid yang memecahkan rekor transfer dunia saat itu. Kepergian Zidane pun tak ditangisi karena Moggi segera menemukan penggantinya dalam diri Nedved.
Lalu, Moggi pun pernah mengecoh Inter sekali lagi untuk mendatangkan Cannavaro. Ia mengatakan pada media bahwa kiper cadangan Juventus saat itu, Hector Fabian Carini, memiliki potensi besar untuk sukses di masa depan. Hal itu berhasil mendorong Inter untuk menukar Cannavaro yang kerap cedera dengan Carini secara cuma-cuma. Hasilnya, Cannavaro berhasil menjuarai Serie -A bersama Juventus, La Liga bersama Madrid dan Piala Dunia bersama Italia. Carini? Dia cuma bermain sebanyak empat kali selama tiga musim bersama Inter, dan orang-orang tetap tak mengenal siapa dirinya hingga saat ini.
Moggi juga berhasil membeli Emerson, yang merupakan tumpuan AS Roma di lini tengah sejak lama, "hanya" dengan harga 12 juta euro. Legenda Arsenal, Vieira, juga didatangkan dengan harga miring, yaitu senilai 20 juta euro. Performa dan kemampuan Vieira saat itu dianggap banyak orang berada jauh di atas nilainya tersebut.
Bagaimana dengan Secco? Pada musim 2008/2009 ia membeli Amauri dengan harga 22,8 juta euro hanya untuk melihat mantan pemain Palermo tersebut mencetak 24 gol dalam tiga musimnya berseragam Juventus. Bila dirata-rata, Juventus harus membayar 950.000 euro untuk setiap gol yang dicetak Amauri.
Sama halnya dengan Diego, Secco merekrutnya dari Werder Bremen dengan harga 24,5 juta euro, tapi di akhir musim kembali menjualnya ke Wolfsburg dengan harga 15,5 juta euro. Juventus rugi 10 juta euro dan jelas telah salah berinvestasi. Melo yang didatangkan dengan harga tak jauh beda, 25 juta euro, beruntung tak dijual kembali sampai saat ini, tapi ia tetap kesulitan untuk bermain konsisten dan mendapat tempat di tim utama.
Secco, benar-benar gagal membangun tim dengan aktivitas transfernya selama ini. Pemain yang ia beli kerap menjadi pesakitan dan hanya berstatus sebagai beban bagi klub. Ia jelas tak ada apa-apanya dibandingkan Moggi. Moggi sendiri sempat menyatakan ketidakpuasannya akan pergerakan Juventus bersama Secco di bursa transfer.
"Jika saya masih berada di sana, saya tidak akan membayar dia (Felippe Melo) semahal itu. Kontribusi yang diberikannya kepada tim sangat minim sehingga tim tak tampil maksimal. Pantasnya dia hanya dibayar separuh dari harga yang telah disepakati," kata pria berusia 74 tahun itu suatu hari.
Asa untuk Marotta Pada musim 2010/2011 lalu, Juventus kehabisan kesabaran pada Secco dan kemudian menunjuk Giuseppe "Beppe" Marotta sebagai suksesornya. Marotta dianggap sukses mengangkat Sampdoria dengan aktivitas transfernya di sana. Ia berhasil membawa pemain-pemain yang menjadi tulang punggung Sampdoria dengan harga yang sungguh minim.
Marotta berhasil merekrut Marco Storari dari AC Milan dan Luciano Zauri dari Fiorentina dengan status pinjaman. Lalu Reto Ziegler (1,4 juta euro) dan Franco Semioli (nilai dirahasiakan) juga dilabuhkan ke "Il Samp". Selain itu, ia juga sukses membeli Giampaolo Pazzini dari Fiorentina dengan perkiraan harga tujuh juta euro dan Antonio Cassano dari Madrid dengan nilai yang dirahasiakan. Mereka berdua sukses membentuk duet lini serang mematikan dan mengangkat performa Sampdoria di Serie-A.
Di musim 2010/2011, Marotta mulai menunjukkan aksinya di Juventus. Ia berhasil mendatangkan Fabio Quagliarella, Alberto Aquilani, Milos Krasic, Leonardo Bonucci dan Simone Pepe di musim panas, serta Alessandro Matri, Andrea Barzagli dan Luca Toni di musim dingin. Hasilnya, Juventus tetap terpuruk dan hanya bisa meraih posisi tujuh, lagi, di klasemen akhir Serie-A. Tapi, asa suporter tetap terjaga dengan sederetan penampilan gemilang dari Krasic, Quagliarella, Matri dan Pepe. Mereka dianggap belum menunjukkan potensi maksimalnya dan akan bersinar lebih terang musim depan.
Menjelang dimulainya musim 2011/2012, Marotta dan Juventus telah merekrut beberapa pemain penting dalam diri Andrea Pirlo (gratis), Reto Ziegler (gratis), Arturo Vidal (10,5 juta euro) dan Mirko Vucinic (15 juta euro). Melo dan Sissoko yang tak tampil maksimal selama ini pun dilepas ke klub lain. Walau harga Vucinic cukup mahal untuk pemain seusianya, ia diyakini dapat menguatkan sektor penyerangan Juventus saat ini. Lagi pula, pembayaran untuknya dilakukan dengan cara angsuran selama tiga tahun lamanya.
Rasanya, saat ini aktivitas Juventus di bursa transfer telah lebih baik dari sebelumnya saat Secco masih berkuasa. Pemain yang dibeli memang sesuai dengan kebutuhan tim dan memiliki harga lebih rasional. Tapi, rasanya terlalu cepat untuk menilai kinerja Marotta. Mari kita lihat bersama, mampukah Marotta mengangkat kembali Juventus dari keterpurukan?

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Skull Belt Buckles